kirimkan saran anda disini

Powered By Blogger

Senin, 08 Juli 2013

UAS LOGIKA DASAR SEMETER 2 (SORE) F.ISIP / ILMU ADMINISTRASI NEGARA UMSIDA



 





UJIAN AKHIR SEMESTER GENAP
UNIVERSITAS  MUHAMMADIYAH SIDOARJO
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

NAMA                                                : MOH. NURZAINI  
NIM                                         : 122020100026                              
MATA KULIAH                    : LOGIKA DASAR                      
DOSEN PENGAMPU         : HADI ISMANTO, M.SI.     
SMT/ PS.                               : II/ F. ISIP ILMU ADMINISTRASI NEGARA (SORE)
TGL/WAKTU                        : 4-7-2013/ 4X24 JAM        
Bacalah soal di bawah ini dengan cermat dan kerjakan tanpa merubah nomor soal hingga mencapai nilai maksimal 100.
Kirim jawaban UAS saudara melalui  blog saudara (dengan mencantumkan dosen pengampu, foto terbaru saudara dan logo FISIP UMSIDA) atau email : hadi03.umsidasore@gmail.com

1.    Setiap manusia senantiasa melakukan aktifitas berfikir. Jelaskan manfaat dari mempelajari logika  dalam aktifitas berfikir ?. (nilai 10)
Jawaban :
  Manfaat mempelajari ilmu logika dalam aktifitas berfikir adalah untuk  Melatih jiwa dan memperhalus jalan pikiran.
  Mendidik kekuatan berpikir dan mengembangkannya dengan sebaik mungkin sehingga akan mampu berpikir cepat, cermat, komprehensif, dan akurat.
  Membantu setiap orang yang mempelajari logika untuk berpikir secara rasional, kritis, lurus, tepat, tertib, metodis, dan koheren.
  Meningkatkan kemampuan berpikir secara abstrak, cermat, dan obyektif.
  Menambah kecerdasan dan meningkatkan kemampuan berpikir secara tajam dan mandiri.
  Meningkatkan cinta akan kebenaran dan menghindari kekeliruan serta kesesatan.
2.    Term adalah pikiran yang dinyatakan dalam bahasa. Sebutkan beberapa macam term dan berikan contohnya masing-masing ?. (nilai 10)
Jawaban :
Macam-macam term antara lain:
*     Dalam kaitan dengan pengertian (arti yang dikandungnya) – Term Univok
      (satu kata, satu pengertian) : karyawan, pelanggan, guru, manager. – Term
Ekuivok (satu kata, lebih dari satu pengertian): genting, bulan, bait, pasar. –
Term Analog (satu kata, pengertian bisa sama bisa berbeda): ada, suap,
sehat.
*     Dalam kaitan dengan jumlah kata – Term Tunggal : gunung, manusia,
kejahatan. – Term Majemuk : Kereta api, lapangan sepak bola, CEO, TQM, BKIA, KPKPN. 
(Tidak semua kata atau kumpulan kata adalah term, meskipun setiap term itu adalah kata atau kumpulan kata. Alasannya: tidak semua kata atau kumpulan kata pada dirinya sendiri merupakan ekspressi verbal dari pengertian, dan bahwa tidak semua kata pada dirinya sendiri berfungsi sebagai subyek atau predikat dalam suatu proposisi)

3.    Apa yang saudara ketahui tentang proposisi dan bagaimana proposisi terbentuk ? Dan jelaskan dengan disertai contoh dari sedikitnya 4 (empat macam) proposisi.  (nilai 20)
Jawaban :
Proposisi  adalah “pernyataan dalam bentuk kalimat yang memiliki arti penuh, serta mempunyai nilai benar atau salah, dan tidak boleh kedua-duanya”.Maksud kedua-duanya ini adalah dalam suatu kalimat proposisi standar tidak boleh mengandung 2 pernyataan benar dan salah sekaligus.
Jenis – Jenis Proposisi :
Proposisi dapat dipandang dari 4 kriteria, yaitu berdasarkan :
1.   Berdasarkan bentuk
2.   Berdasarkan sifat
3. Berdasarkan kualitas
4. Berdasarkan kuantitas

Berdasarkan bentuk, proposisi dapat dibagi menjadi 2, yaitu :
a)   Tunggal adalah proposisi yang terdiri dari satu subjek dan satu predikat atau
hanya mengandung satu pernyataan.
Contoh :
• Semua petani harus bekerja keras.
• Setiap pemuda adalah calon pemimpin.
b)   Majemuk atau jamak adalah proposisi yang terdiri dari satu subjek dan lebih dari satu predikat.
Contoh :
• Semua petani harus bekerja keras dan hemat.
• Paman bernyanyi dan menari.
Berdasarkan sifat, proporsis dapat dibagi ke dalam 2 jenis, yaitu:
a)   Kategorial adalah proposisi yang hubungan antara subjek dan predikatnya
      tidak membutuhkan / memerlukan syarat apapun.
Contoh:
• Semua kursi di ruangan ini pasti berwarna coklat.
• Semua daun pasti berwarna hijau.
b)   Kondisional adalah proposisi yang membutuhkan syarat tertentu di dalam
hubungan subjek dan predikatnya. Proposisi dapat dibedakan ke dalam 2 jenis, yaitu: proposisi kondisional, hipotesis dan disjungtif.
Contoh proposisi kondisional:
• jika hari mendung maka akan turun hujan
Contoh proposisi kondisional hipotesis:
• Jika harga BBM turun maka rakyat akan bergembira.
Contoh proposisi kondisional disjungtif:
• Christiano ronaldo pemain bola atau bintang iklan.
Berdasarkan kualitas, proposisi juga dapat dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu:
a)   Positif(afirmatif) adalah proposisi yang membenarkan adanya persesuaian
      hubungan antar subjek dan predikat.
Contoh:
• Semua dokter adalah orang pintar.
• Sebagian manusia adalah bersifat sosial.
b)  Negatif adalah proposisi yang menyatakan bahawa antara subjek dan
predikat tidak mempunyai hubungan.
Contoh:
• Semua harimau bukanlah singa.
• Tidak ada seorang lelaki pun yang mengenakan rok.
Berdasarkan kuantitas., proposisi dapat dibedakan ke dalam 2 jenis, yaitu:
a)  adalah predikat proposisi membenarkan atau mengingkari seluruh
 subjek.
Contoh:
• Semua gajah bukanlah kera.
• Tidak seekor gajah pun adalah kera.
b)  Khusus adalah predikat proposisi hanya membenarkan atau
     mengingkari sebagian subjeknya.
    Contoh:
   • Sebagian mahasiswa gemar olahraga.
   • Tidak semua mahasiswa pandai bernyanyi.


4.    Seringkali seseorang mencoba membantah pikiran (pendapat) orang lain dengan menunjukkan kesesatan penalarannya. Apakah yang dimaksud  dengan kesesatan tersebut ? Jelaskan pula dengan disertai contohnya masing-masing apa yang disebut kesesatan bahasa, kesesatan relevansi dan rasionalitas kesesatan ?.  (nilai 20)
Jawaban :
              Kesesatan adalah kesalahan yang terjadi dalam aktifitas Berpikir dikarenakan penyalahgunaan bahasa dan atau penyalahan relevansi. Kesesatan merupakan bagian dari logika, dikenal juga sebagai fallacia/fallacy, dimana beberapa jenis kesesatan penalaran dipelajari sebagai lawan dari argumentasi logis.




Kesesatan Bahasa
Bahasa adalah ungkapan pikiran kita. Jadi bahasa merupakan alat yang tepat untuk menyatakan pikiran dan perasaan, oleh karena itu bahasa merupakan alat terpokok dalam hubungan antar manusia.
1.   Kesesatan karena aksen atau tekanan
Pengucapan tiap-tiap kata ada suku kata yang diberi tekanan. Perubahan tekanan dapat membawa perubahan arti. Karena itu, kurangnya perhatian terhadap tekanan ucapan dapat mengakibatkan perbedaan arti dan kesesatan penalaran.
                  Contoh:         Tiap pagi pasukan mengadakan apel.
Apel itu buah
Jadi tiap pagi pasukan mengadakan buah
      2.   Kesesatan karena term ekuivok
Term ekuivok adalah term yang mempunyai lebih dari satu arti. Jika dalam satu penalaran terjadi pergantian arti dari sebuah term yang sama, terjadilah kesesatan penalaran.
                 Contoh:          Sifat abadi adalah sifat ilahi
                                         Adam adalah mahasiswa abadi
                                        Jadi adam adalah mahasiswa yang bersifat ilahi
     3.   Kesesatan karena arti kiasan (metaphora)
Disini antara arti kiasan dan arti yang sebenarnya memang terdapat hubungan analogi. Ada persamaan dan sekaligus perbedaannya. Apabila dalam sebuah penalaran arti kiasan disamakan arti yang sebenarnya, maka akan timbul kesesatan karena arti kiasan itu.
Contoh:          Semua bangsawan berdarah biru.
                                    Ratu inggris bukan berdarah biru (merah)
                                          Jadi ratu inggris bukanlah bangsawan.
     4.   Kesesatan karena amfiboli (amphibolia)
Kesesatan ini terjadi apabila konstruksi sebuah kalimat itu sedemikian rupa, sehingga artinya menjadi bercabang-cabang. Alibatnya sebuah pernyataan amfiboli dapat benar dalam suatu interpretasi, tetapi dapat salah dalam interpretasi yang lain.
                 Contoh:          Mahasiswa yang duduk di atas meja yang paling depan..
                                          Apa yang paling depan, mahasiswa atau mejanya?
Kesesatan Relevansi
      Kesesatan relevansi adalah sesat pikir yang terjadi karena argumentasi yang diberikan tidak tertuju kepada persoalan sesungguhnya, tetapi terarah kepada kondisis pribadi dan karakteristik personal seseorang (lawan bicara) yang sebenarnya tidak relevan untuk kebenaran atau kekeliruan isi argumennya
1.   Argumentum ad Hominem
Kesesatan ini terjadi kalau kita berusaha agar orang menerima atau menolak suatu usul, tidak berdasarkan, akan tetapi karena alasan yang berhubungan dengan kepentingan orang tersebut.
Contoh:          Orang menolak land form karena alasannya pembagian tanah itu selalu dituntut oleh komunis. Jadi usul land form itu pasti adalah perbuatan orang komunis dan perbuatan itu jelas jahat.
     2. Argumentum ad verucundiam atau argumentum auctoritatis
Kesesatan ini juga menerima atau menolak sesuatu tidak berdasrakan nilai penalarannya, akan tetapi karena orang yang mengemukakannya adalah orang yang berwibawa, dapat dipercaya, seorang ahli.
Contoh:          Saya mempunyai ide yang luar biasa yang harus anda terima karena saya dapati ini dari seminar universitas Oxford.
Penalaran ini jelas sesat, karena alasannya mengandalkan wibawa lembaga semata-mata.
3.   Argumentum ad Baculum
Kesesatan ini timbul disebabkan karena penerimaan atau penolakan suatu penalaran didasarkan pada adanya ancaman atau hukuman.
Contoh:          Seorang majikan mengancam akan memecat bawahannya kalau tidak menaati perintahnya.
4.   Argumentum ad Misericordiam
Misericordiam berasal ari bahasa latin Misericordia artinya belas kasihan. Argument ini sesat disebabkan oleh adanya menutut belas kasihan.
Contoh:          Terdakwa yang meminta kepada hakim agar dibebaskan dari semua tuduhan karena dia punya tanggungan keluarga.
5.   Argumentum ad Populum
Argumen ini sesat disebabkan oleh adanya tujuan menggugah emosi massa.
Contoh:          Pidato politik yang sengaja membakar emosi massa, tanpa menghiraukan kelogisan penalarannya.
6.   Argumentum ad Ignorantiam
Kesesatan ini muncul disebabkan oleh adanya kebenaran penyimpangan konklusi atas dasar bahwa negasinya tidak terbukti salah, atau penyimpulan suatu konklusi yang dianggap salah karena negasinya tidak terbukti benar.
7.   Kesesatan Petitio principii
Kesesatan yang terjadi dalam kesimpulan atau pernyataan pembenaran dimana didalamnya premis digunakan sebagai kesimpulan dan sebaliknya, kesimpulan dijadikan premis. Sehingga meskipun rumusan (teks/kalimat) yang digunakan berbeda, sebetulnya sama maknanya.
Contoh:          Belajar logika berate mempelajari cara berpikir tepat, karean didalam berpikir tepat ada logika.
     8.   Kesesatan Ignorantio elenchi
Kesesatan yang terjadi saat seseorang menarik kesimpulan yang sebenarnya tidak memiliki relevansi dengan premisnya.
Contoh:          Seorang wanita terlihat di lokalisasi pasti pelacur. (padahal ia pedagang nasi bungkus)
9.   Kesesatan Non causa pro causa
Kesesatan ini jika seseorang menganggap sesuatu sebagai sebab, padahal sebenarnya bukan sebab atau bukan sebab yang lengkap.
Contoh: Seorang pemuda diketahui baru putus dengan pacarnya, esoknya sakit. Tetangganya menyimpulkan bahwa sang pemuda sakit karena baru putus cinta. Padahal diagnosis dokter adalah si pemuda terkena radang paru-paru karena kebiasaanny merokok tanpa henti sejak sepuluh tahun yang lalu.
10.  Kesesatan Aksidensi
Kesesatan yang terjadi jika seseorang menerapkan prinsip umum kepada peristiwa-peristiwa yang bersifat aksidental (sewaktu-waktu).
Contoh:          Orang yang akan makan banyak daging akan menjadi kuat dan sehat, karena itu vegetarian juga seharusnya makan banyak daging supaya sehat.



11.  Kesesatan karena komposisi dan divisi
Kesesatan karena komposisi terjadi bila seseorang berpijak pada nggapan bahwa apa yang benar (berlaku) bagi individu atau beberapa individu dari suatu kelompok tertentu pasti juga benar (berlaku) bagi seluruh kelompok secara kolektif.
Contoh:          Orang Batak umumnya bersuara dan berwatak keras.
Ketika kita bertemu dengan seorang batak dan kita menyimpulkan dia pasti bersuara dan berwatak keras, maka simpulan itu sesat kareana divisi.
12.  Kesesatan karena pertanyaan yang kompleks
Kesesatan ini bersumber pada pertanyaan atau perintah yang bukan merupak pertanyaan yang tunggal. Oleh karena itu pertanyaan tersebut sulit untuk dijawab dengan sekedar mengatakan ya atau tidak.
Contoh:          Apakah anda sudah berhenti merokok?

Rasionalitas Kesesatan
Tidak semua kesesatan mesti dan selalu penalaran yang sesat. Dalam penalaran ada Implikasi Logis, Implikasi Defisional, Kausal atau Empirik dan Internasional. Perbedaan kesesatan mengenai implikasi dalam penalaran yang diangggap sesat dapat terjadi karena kesesatan itu biasanya tidak tersusun sebagai silogisme formal.
Dalam penalaran harus dipilih premis yang cocok agar tidak terjadi kesesatan.
                  § Contoh penalaran berdasarkan implikasi logis:        
·         sesuatu yang berlaku untuk individu juga berlaku untuk kelompoknya.
                  § Contoh penalaran berdasarkan implikasi kausal :
·         logam yang dipanasi aitu memuai.
                  § Contoh penalaran implikasi defisional :
·         seseorang memilih suatu partai dalam pemilu karena adanya program dari partai tersebut.
Jadi dalam suatu silogisme lengkap tidak mungkin adanya kesesatan mengenai penalaran.

5.    Jelaskan dan berikan contohnya masing-masing : (nilai 20)
  1. Silogisme dan penalaran
  2. Buatlah perbedaan prinsip dalam membuat silogisme dan penalaran
Jawaban :
A.   Silogisme adalah merupakan suatu proses penarikan kesimpulan secara deduktif. Dan silofisme itu di atur dalam dua proposisi (pernyataan) dan sebuah konklusi (kesimpulan). Kemudian silogisme mempunyai beberapa macam jenisnya, yaitu diantaranya sebagai berikut.
Jenis-jenis silogisme
1.    silogisme katagorial
2.    silogisme hipotetik
3.    silogisme alternative
4.    entimen
5.    silogisme disjungtif
Dari berbagai jenis silogisme diatas, memiliki arti yang berbeda, yang pertama yaitu :
1.    Silogisme katagorial
Silogisme ini merupakan silogisme dimana semua proporsinya merupakan katagorial. Kemudian proporsisi yang mengandung silogisme disebut dengan premis yang kemudian dapat dibedakan menjadi premis mayor (premis yang termnya menjadi predikat), dan premis minor (premis yang termnya menjadi subjek).
Contoh :
-     semua makhluk hidup pasti mati (premis mayor/premis umum)
-     koala adalah hewan yang dilindungi (premis minor/premis khusus)
-     koala pasti akan mati (konklusi/kesimpulan)
2.    Silogisme hipotetik
Yang dimaksud dengan silogisme hipotetik itu adalah suatu argumen/pendapat yang premis mayornya berupa proposisi hipotetik, sedangkan premis minornya adalah proposisi katagorik.
Contoh :
- Apabila lapar saya makan roti (mayor)
- Sekarang lapar (minor)
- Saya lapar makan roti (konklusi)
3. Silogisme alternative         
Silogisme alternatif adalah silogisme yang terdiri atas premis mayor berupa proposisi alternatif. Proposisi alternatif itu bila premis minornya membenarkan salah satu alternatifnya.
Contoh :
- Dimas tinggal di bogor atau Surabaya
- Dimas tinggal di Surabaya
- Jadi, dimas tidak tinggal di bogor
4. Entimen
Silogisme ini jarang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Baik dalam tulisan maupun lisan. Yang dikemukakan hanya premis minor dan kesimpulannya.
Contoh:
-     Jodi berhak mendapatkan peringkat satu karena dia telah berusaha
            keras dalam belajar.
-     Jodi telah berusaha keras dalam belajar, karena itu jodi layak mendapatkan peringkat satu.
5. Silogisme disjungtif
Silogisme disjungtif merupakan silogisme yang premis mayornya merupakan disjungtif, sedangkan premis minornya bersifat kategorik yang mengakui atau mengingkari salah satu alternatif yang disebut oleh premis mayor.


Contoh :
-           Devan masuk sekolah atau tidak. (premis 1)
-           Ternyata devan tidak masuk sekolah. (premis 2)
-           Ia tidak masuk sekolah. (konklusi).
Paragraf itu adalah merupakan susunan kata dari beberapa kalimat yang terjalin utuh, sehingga didalamnya mengandung gagasan utama. Kemudian paragraf itu di bedakan menjadi dua, yaitu paragraf deduktif dan paragraf deduktif. Paragraf dedukti dan induktif merupakan contoh paragraf yang dilihat dari letak gagasan utamannya, sedangkan yang dimaksud dengan Paragrafi nduktif adalah paragraf yang dimulai dengan menyebutkan peristiwa-peristiwa yang khusus, untuk menuju kepada kesimpulan umum, yang mencakupsemuaperistiwakhusus di atas.
Ciri-ciri Paragraf Induktif antara lain :
-           Terlebih dahulu menyebutkan peristiwa-peristiwa khusus
-           Kemudian, menarik kesimpulan berdasarkan peristiwa-
            peristiwa khusus
-           Kesimpulan terdapat di akhir paragraph
Jenis Paragraf Induktif :
1.    Generalisasi
2.     Analogi
3.     Klasifikasi
4.     Perbandigan
5.    Sebab akibat
Istilah induktif berarti bersifat induksi. Kata induksi yang berasal dari bahasa Latin: ducere, duxi, ductum berarti ‘membawake; mengantarkan’; inducere, induxi, inductum berarti ‘membawa ke; memasukkan kedalam’. Lebih lanjut istilah induksi di jelaskan sebagai metode pemikiran yang bertolak dari hal khusus untuk menentuka nhukum atau simpulan. Karena pernyataan khusus dapat berupa contoh-contoh, dan pernyataan umum itu berupa hukum atau simpulan, maka dapat dikatakan bahwa paragraph induktif itu dikembangkan dari contoh kehukum atau simpulan. Jadi pada intinya paragraf induktif itu kalimat utamanya terletak di akhir kalimat atau kesimpulan dari akhir ceritanya. Sedangkan paragraf deduktif itu kalimat utamanya terletak di awal paragraf.
Contoh paragraf deduktif :
Sampah menyebabkan terjadinya banjir. Di ibu kota jakarta sudah banyak terlihat sampah-sampah yang berserakan dimana-mana, di jalan-jalan, di kali, di dalam parit dan di sela-sela trotoar. Ha; tersebutbukanlah hal yang aneh lagi untuk diketahui, karena dengan banyaknya sampah dimana-mana, ketika musim penghujan datang bajir akan menyerang ibu kota jakarta. Dikarenakan tempat untuk jalannya air hujan terhalang oleh sampah. Itu sebabnya banjir akan selalu menyerang ibu kota jakarta apabila tidak di lakukan penanggulangan sampah.
Contoh kalimat induktif :
Merasakan lambung sakit itu sudah pasti sangat tersiksa bukan? Begaimana tidak, karena sistem pencernaan kita sedang tidak bersahabat dengan pemiliknya. Ingin menikmati hidangan yang kita inginkan pun sulit, karena sistem pencernaan yang sedang terganggu. Penyebabnya itu dikarenakan makan yang tidak teratur, seperti satu kali dalam sehari. Kemudian telat makan, atau makan-makanan yang tidak sehat sebelum perut kita terisi oleh nasi. Seperti minum soda sebelum makan nasi, meminum-minuman dingin seperti susu, teh yang berasal dari kulkas atau minuman yang didinginkan sebelum makan nasi, karena susu, soda, makan-makanan yang terlalu mengandung cabai, atau pedas, kemudian makanan yang mengandung cuka, serta asam yang tinggi, seperti jeruk atau minuman yang asam-asam. itu semua adalah hal yang dapat menimbulkan asam lambung naik dan menyebabkan lambung tersebut akan memberikan respon yang tidak baik bagi kesehatan kita.Tidak salah apabila penyakit maag menyerang bagi orang-orang yang tidak menjaga pola makan yang baik.
Penalaran adalah proses berpikir yang bertolak dari pengamatan indera(pengamatan empirik) yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian. Berdasarkan pengamatan yang sejenis juga akan terbentuk proposisi – proposisi yang sejenis, berdasarkan sejumlah proposisi yang diketahui atau dianggap benar, orang menyimpulkan sebuah proposisi baru yang sebelumnya tidak diketahui. Proses inilah yang disebut menalar. Ada dua jenis metode dalam menalar yaitu deduktif dan induktif.
o   Penalaran Deduktif
adalah proses penalaran untuk menarik kesimpulan berupa prinsip atau sikap yang berlaku khusus berdasarkan atas fakta-fakta yang bersifat umum. Proses penalaran ini disebut Deduksi. Kesimpulan deduktif dibentuk dengan cara deduksi. Yakni dimulai dari hal-hal umum, menuku kepada hal-hal yang khusus atau hal-hal yang lebih rendah proses pembentukan kesimpulan deduktif tersebut dapat dimulai dari suatu dalil atau hukum menuju kepada hal-hal yang kongkrit.
Contoh :         Masyarakat Indonesia konsumtif (umum) dikarenakan adanya perubahan arti sebuah kesuksesan (khusus) dan kegiatan imitasi (khusus) dari media-media hiburan yang menampilkan gaya hidup konsumtif sebagai prestasi sosial dan penanda status social.
·         Penalaran Induktif
 induktif adalah proses penalaran untuk menarik kesimpulan berupa prinsip atau sikap yang berlaku umum berdasarkan fakta – fakta yang bersifat khusus, prosesnya disebut Induksi. Penalaran induktif tekait dengan empirisme. Secara impirisme, ilmu memisahkan antara semua pengetahuan yang sesuai fakta dan yang tidak. Sebelum teruji secara empiris, semua penjelasan yang diajukan hanyalah bersifat sementara. Penalaran induktif ini berpangkal pada empiris untuk menyusun suatu penjelasan umum, teori atau kaedah yang berlaku umum.

Contoh :         Sejak suaminya meninggal dunia dua tahun yang lalu, Ny. Ahmad sering sakit. Setiap bulan ia pergi ke dokter memeriksakan sakitnya. Harta peninggalan suaminya semakin menipis untuk membeli obat dan biaya pemeriksaan, serta untuk biya hidup sehari-hari bersama tiga orang anaknya yang masih sekolah. Anaknya yang tertua dan adiknya masih kuliah di sebuah perguruan tinggi swasta, sedangkan yang nomor tiga masih duduk di bangku SMA. Sungguh (kata kunci) berat beban hidupnya. (Ide pokok)

B.   PRINSIP-PRINSIP PENALARAN
Penalaran adalah proses berpikir yang bertolak dari pengamatan indera yangmenghasilkan sejumlah konsep dan pengertian. Berdasarkan pengamatan yangsejenis juga akan terbentuk suatu proposisi yang sejenis, berdasarkan sejumlahproposisi yang diketahui atau dianggap benar, orang menyimpulkan sebuah proposisibaru yang sebelumnya tidak diketahui. Proses proposisi inilah yang disebut penalaran.
Dasar – Dasar PenalaranKonsep dan term
 Akal manusia apabila menangkap sesuatu terwujud dengan membuat konsep atau ideatau juga pengertian. Dengan demikian, buah atau hasil dari tangkapan akal disebutdengan istilah "konsep". Jadi ide dan konsep dalam logika adalah sama artinya.Konsep atau ide atau juga pengertian adalah bersifat kerohanian dan dapatdiungkapkan ke dalam bentuk kata atau istilah atau juga beberapa kata. Ungkapanpengertian dalam bentuk kata atau istilah disebut dengan "term"
Konsep dan Simbol dalam Penalaran
Penalaran juga merupakan aktifitas pikiran yang abstrak, untuk mewujudkannyadiperlukan simbol. Simbol atau lambang yang digunakan dalam penalaran berbentuk bahasa, sehingga wujud penalaran akan berupa argumen. Kesimpulannya adalahpernyataan atau konsep adalah abstrak dengan simbol berupa kata, sedangkan untuk proposisi simbol yang digunakan adalah kalimat (kalimat berita) dan
penalaranmenggunakan simbol berupa argumen. Argumenlah yang dapat menentukankebenaran konklusi dari premis.Berdasarkan paparan di atas jelas bahwa tiga bentuk pemikiran manusia adalah aktivitas berpikir yang saling berkait. Tidak ada proposisitanpa pengertian dan tidak akan ada penalaran tanpa proposisi. Bersama – sama dengan terbentuknya pengertian perluasannya akan terbentuk pula proposisi dan dariproposisi akan digunakan sebagai premis bagi penalaran. Atau dapat juga dikatakan.
Prinsip Silogisme
Silogisme sebagai prosedur penalaran menghasilkan konklusi yang benar atas dasar premis – premis yang benar. Jika silogisme benar maka konklusi benar, hal ini disebabkan prosedur silogistik itu mempunyai dasar yang berupa proposisi – proposisi asasi atau prinsip – prinsip silogisme. Prinsip – prinsip silogisme terdiri dari dua macam prinsip yaitu;
a)    Prinsip persamaan (principle of convenience; principium convenientiae). Prinsip ini menyebutkan bahwa dua hal adalah sama, jika kedua-keduanya sama dengan hal yang ketiga.
S = M = P, jadi S = P
b)     Prinsip perbedaan (Principle of discrepancy, principium discrepantiae). Prinsip ini menyatakan bahwa dua hal itu berbeda yang satu dengan yang lainnya, jika ada dua yang sama sedangkan dengan yang satu lagi tidak sama.
S = M ≠ P, jadi S ≠ P
Untuk menggunakan silogisme, kedua prinsip diatas masih memerlukan dua prinsip berikutnya. Artinya, jika suatu silogisme tidak dapat dipastikan. Prinsip penerapan itu adalah dua buah prinsip berikut ini:
      a)   Prinsip distribusi (dictum de omnu) Prinsip ini mengatakan bahwa apa yang berlaku secara distributive untuk sesuatu kelas, (yaitu untuk semua dan masing – masing anggotanya), maka berlaku pula untuk setiap anggotanya.
Semua guru adalah orang berjasa. ( Orang berjasa berlaku untuk semua guru secara distributive)
Ki hajar Dewantoro adalah guru.( Ki hajar Dewantoro anggota kelas guru).
Ki hajar Dewntoro adalah orang berjasa. ( Orang berjasa juga berlaku untuk Ki Hajar Dewantoro)
c)    Prinsip distributive negative (decturm de nullo). Prinsip ini mengatakan, bahwa apa yang merupakan negasi atau penyangkalan dari sesuatu kelas secara distributive, maka disangkal pula tiap – tiap anggotanya.
Contoh : Sepeda tidak memerlukan bahan baker mesin (BBM). (Term memerlukan BBM disangka oleh sepeda secara distributive).
Kendaraan Pak Guru adalah sepeda. (Kendaraan Pak Guru adalah anggota kelas sepeda).
Kendaraan Pak Guru tidak memerlukan BBM. ( Memerlukan BBM juga disangkal oleh kendaraan Pak Guru).
Aristoteles mengemukakan kebenaran prinsip – prinsip di atas bertumpu kepada kebenaran prinsip – prinsip yang lebih tinggi, yaitu asas – asas penalaran (prima principa; first principa) yang jumlahnya ada tiga buah;
a.    Asas identitas (principle of identity; principium identitatis). Asas ini mengatkan bahwa segala sesuatu itu identik dengan dirinya sendiri, A = A
b.    Asas kontradiksi (principle of contradiction; principium contradictionis). Maksudnya tidak ada sesuatu yang sekaligus memiliki dan tidak memiliki sesuatu sifat tertentu. Tidak mungkin A = B dan sekaligus A ≠ B
c.    Asas tiada jalan tengah (principle of excluded middle; principium exclusi teruit). Maksud asas ini adalah sesuatu itu pasti memiliki atau tidak memiliki sifat tertentu. A = B atau A ≠ B
tidak ada kemungkinan lain.









6.    Buatlah analisis silogisme atau penalaran berdasarkan hasil bacaan saudara dari media massa, media elektronik ataupun jejaring sosial. (nilai 50)
Jawaban : 
Sumber : http://news.detik.com/read/2013/07/08/221058/2296287/10/polda-metro-ajak-ormas-untuk-jaga-situasi-kondusif-selama-puasa?n991102605
Polda Metro Ajak Ormas Untuk Jaga Situasi Kondusif Selama Puasa
E Mei Amelia R - detikNews

Jakarta - Kepolisian Daerah Metro Jaya mengajak seluruh Organisasi Masyarakat (Ormas) untuk menjaga situasi keamanan yang kondusif selama ibadah puasa berlangsung, hingga datangnya lebaran nanti.

Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto mengimbau Ormas untuk tidak melakukan aksi sweeping atau pun bertindak main hakim sendiri, manakala menemukan adanya tempat hiburan yang melanggar ketentuan Pemerintah Daerah (Pemda) DKI Jakarta.

"Kita harapkan sama-sama bersinergi dengan tidak melakukan tindakan pelanggaran hukum," kata Rikwanto kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Senin (8/7/2013).

Selain Ormas, pengusaha tempat-tempat hiburan malam juga diimbau untuk menghormati bulan suci ramadhan, dengan tidak melanggar ketentuan pada surat edaran Pemda DKI terkait waktu penyelenggaraan tempat hiburan malam.

"Satu hari sebelum ramadhan sampai 1 hari setelah Idul Fitri, semua klub malam, panti pijat, tempat karaoke, permainan keping jenis bola ketangkasan, itu tutup," jelas Rikwanto.

Sementara terkait tempat hiburan malam yang merupakan fasilitas hotel berbintang, tetap buka dengan ketentuan jam operasional yang sudah ditentukan Pemda DKI. Ia berkeyakinan, Ormas yang mengerti akan ketentuan tersebut, tidak akan gerasak-gerusuk ke hotel berbintang dan melakukan aksi sweeping.

"Saya pikir ormas juga bukan orang bodoh, mereka mengerti aturan, mengerti edaran tersebut," tutup Rikwanto.



Simak rangkuman beragam peristiwa penting dan menarik sepanjang hari ini di "Reportase Malam" Pukul 1.00 WIB hanya di TransTV

(mei/mpr)


Paragraf I dan II menggunakan penalaran induktif, metode yang digunakan berfikir bertolak dari hal-hal khusus ke umum. Yang mana kalimatnya adalah Paragraf I “Kepolisian Daerah Metro Jaya mengajak seluruh Organisasi Masyarakat (Ormas) untuk menjaga situasi keamanan yang kondusif selama ibadah puasa berlangsung, hingga datangnya lebaran nanti. Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto mengimbau Ormas untuk tidak melakukan aksi sweeping atau pun bertindak main hakim sendiri, manakala menemukan adanya tempat hiburan yang melanggar ketentuan Pemerintah Daerah (Pemda) DKI Jakarta.”

Paragraf III
"Kita harapkan sama-sama bersinergi dengan tidak melakukan tindakan pelanggaran hukum," kata Rikwanto kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Senin (8/7/2013).

Paragraf V

"Satu hari sebelum ramadhan sampai 1 hari setelah Idul Fitri, semua klub malam, panti pijat, tempat karaoke, permainan keping jenis bola ketangkasan, itu tutup," jelas Rikwanto.
Analisis penalarannya adalah :
-       Jika menjelang bulan suci ramadhan, panti pijat ditutup.
-       Jika menjelang bulan suci ramadhan, tempat karaoke ditutup
-       Jika menjelang bulan suci ramadhan, permainan keping jenis bola ketangkasan.
-       Jadi, menjelang bulan suci ramadhan, semua klub malam ditutup.

Selamat mengerjakan, semoga sukses.

1 komentar:

  1. Lucky Club Casino Site | Lucky Club Live
    The Lucky Club Casino has a rich history with a diverse selection of games including slots and live casino games that are sure luckyclub to capture your attention. Click here to

    BalasHapus